A homepage subtitle here And an awesome description here!
Showing posts with label Bahagia. Show all posts
Showing posts with label Bahagia. Show all posts

Monday, October 5, 2020

Bukan Bahagia yang Sulit, Tapi Pikiran yang Berbelit



Saat jalan hidup mulai terasa berat, mungkin disitulah tujuan hidup mulai dilupakan. Keinginan mulai penuh, sampai lupa dengan hal-hal kecil yang seharusnya patut disyukuri. 


Namanya juga manusia, suka gak sadar kalau sebenarnya hidup sudah diatur sebaik mungkin. 


Katanya setiap kita selalu dibekali apa yang memang dibutuhkan, tapi kenapa semakin hari semuanya semakin terasa berat?


Jawabanya, bukan karena harta yang kurang, diri yang tidak rupawan, keluarga yang tidak utuh, lingkungan yang kurang sehat, ataupun otak yang kurang cerdas.


Saat hidup semakin terasa berat, hal-hal yang menyesakan mulai akrab dirasa, ketidakadilan mulai rajin menyapa, pahamilah mereka hadir bukan karena beragam kekurangan yang ada pada kehidupan. Melainkan karena keinginan yang mulai dibuat sebanyak mungkin.


Dalam hidup tentu saja, ingin selalu diperlakukan dengan adil, jauh dari permasalahan, punya fisik rupawan, harta berlimpah, hidup penuh dengan rasa hormat, berdiri di sekitar orang-orang yang dianggap setara, otak brilian, karir bagus menjulang tinggi. 


Padahal hidup yang seperti itu, cuma kisah fiktif yang diperlihatkan sebagian orang di hadapan sebagiannya. Biar seolah olah kehidupan yang bahagia itu ada dan seperti itu.


Percayalah dunia bukan tempat meraup bahagia, bahkan ending dari cinta sejati saja sebuah perpisahan. Jadi kalo cinta sejati saja berakhir dengan menyakitkan lalu apa lagi yang bisa buat bahagia di dunia?


Bahagia..


Memangnya apa sih bahagia itu, mengapa untuk sebagian orang begitu sulit didapatkan. Padahal bahagia itu  cuma suatu keadaan pikiran atau perasaan yang ditandai dengan kecukupan hingga kesenangan, cinta, kepuasan, kenikmatan, atau kegembiraan yang intens, mengapa sesulit itu mendapatkannya?


Karena berasal dari pikiran, rasanya bukan bahagia yang sulit didapatkan namun yang sulit itu membuat pikiran lebih sederhana agar perasaan lebih mudah diatur dan tak pernah menuntut apapun yang memang tidak ada pada diri sendiri. 


Bahagia itu sederhana, cukup dengan menerima. Menerima segala kekurangan, kekalahan, sampai dengan rasa sakit yang ada. Pada intinya penerimaan setiap takdir tuhan itu jauh lebih baik, dibandingkan dengan menuntut setiap keinginan yang ada di pikiran.


Terimalah setiap bait kehidupan yang ada, jika harus sakit, jatuh patah, disalahkan, diasingkan, tidak dianggap terimalah semua dengan lapang dada, terimalah semua dengan yakin bahwa hal tersebut merupakan cerita hidup yang harus dijalani. 


Tetaplah tersenyum seberat apapun badai kehidupan itu menyapa, sebab selama udara masih bisa dihirup bebas artinya masih ada nikmat tuhan tersedia.


Buatlah bahagia dengan cara paling sederhana, yaitu tersenyum pada setiap bait kehidupan, tersenyumlah pada setiap rasa sakit yang dirasa, tersenyumlah ketika apa yang kita inginkan tapi didapatkan orang lain bukan kita, tersenyumlah ketika harus kalah saat sudah berjuang mati-matian, tersenyumlah pada setiap hal kecil yang terjadi didalam kehidupan. 


Dan tersenyumlah saat kamu masih bisa melihat orang-orang disekitar sekalipun orang asing yang lalu lalang di sekitar, tersenyumlah karena kamu tahu mereka juga sedang menjalani peran hidup mereka masing-masing. 


Dan yang paling penting tersenyumlah, karena kamu ada di dunia sebagai manusia, bukan makhluk lainnya.