Sumber: Google |
Hari lahir Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada 12 Rabiulawal memiliki makna tersendiri bagi umat Islam. Setiap daerah pun memiliki cara tersendiri untuk memperingatinya mulai dari ritual hingga tipe santapan, seperti Cirebon.
Hari lahir Nabi yang kerap disebut muludan itu tak hanya dirayakan oleh masyarakat melainkan hingga di lingkungan Keraton Kasepuhan. Anggota keraton yang diyakini masih memiliki darah Sunan Gunung Jati itu juga menggelar tradisi muludan yang berlangsung secara turun temurun.
Sebulan sebelum puncak peringatan muludan, berbagai kesibukan telah dimulai. Salah satunya adalah membuat sajian ikan bekasem, yang biasa dilakukan setiap tanggal 5 Shafar dalam penanggalan Hijriah. Pada tahun ini, tepat jatuh pada hari Kamis, 20 Desember 2012.
Bekasem adalah olahan ikan laut yang dibuat melalui proses fermentasi. Bahannya utamanya sendiri ialah ikan-ikan segar yang terdiri dari kakap, tongkol, tenggiri, dan ikan laut berukuran besar.
Setelah dibersihkan dan dipotong kecil-kecil, ikan kemudian dicampur dengan garam dan gula merah yang sudah dihaluskan. Selanjutnya ikan-ikan itu dimasukkan ke dalam guci atau gentong untuk diawetkan kurang lebih selama satu bulan dan disimpan di dalam kamar jimat Keraton.
"Bekasem ini nantinya akan disajikan sebagai salah satu lauk bersama nasi jimat di malam puncak peringatan Maulid Nabi Muhammad. Meski akan digelar secara internal di dalam Keraton," kata Sultan Kacirebonan Pangeran Abdul Gani Natadiningrat baru-baru ini.
"Ikan bekasem ini akan disajikan dengan piring jimat dan dibawa ke Masjid Keraton. Tapi, bedanya tahun ini tidak diarak, hanya langsung dibawa ke Masjid untuk kegiatan adat internal Keraton saja," katanya.
Pangeran Abdul Gani mengatakan, dipilihnya ikan dalam tradisi bekasem ini karena Cirebon ini dikenal sebagai penghasil ikan laut. Terlebih lagi, dulu para wali tidak memakan daging, hanya makan buah sayur-sayuran, dan ikan laut.
"Maka dari itu, tradisi bekasem dengan menggunakan ikan laut ini, tetap pertahankan hingga sekarang, untuk menjaga warisan budaya Cirebon," katanya.
Sumber: AyoBandung.com