A homepage subtitle here And an awesome description here!
Showing posts with label Banjir. Show all posts
Showing posts with label Banjir. Show all posts

Saturday, October 3, 2020

4 Kecamatan di Cianjur Terendam Banjir dan Longsor

Sumber: Google

Banjir dan longsor terjadi di Kabupaten Cianjur Wilayah Selatan, banjir dan longsor menerjang 4 kecamatan diantaranya Kecamatan Leles, Cijati, Agrabinta, dan Sindangbarang. Banjir disebabkan oleh sungai Cisolan dan Cibuni yang meluap. 

Tidak hanya itu longsor menimpa kawasan 5 desa, yakni Desa Nagasari, Sukajaya, Sukamulya, Sukasirna, dan Mandalawangi.

Empat kecamatan di Kabupaten Cianjur wilayah Selatan diterjang banjir bandang Sungai Cisolan dan Cibuni serta longsor, satu orang dikabarkan meninggal, Sabtu (3/10/2020) dini hari. Banjir dan longsor terjadi setelah wilayah tersebut diguyur hujan lebih kurang 5 jam.

Acep Junadi  Plt Camat Leles membenarkan adanya banjir bandang dan longsor di wilayahnya. Tiga desa dilanda banjir dari Sungai Cisokan yang meluap, yakni Desa Pusakasari, Karyamukti, dan Sindangsari.

“Betul ada 3 desa dilanda sungai Cisokan meluap dan lima desa alami longsor, kita lagi menuju lokasi longsor,” ujar Acep kepada Ayobandung.com saat dihubungi melalui telepon, Sabtu (3/10/2020).

Acep pun membenarkan adanya korban meninggal di Desa Sindangsari akibat terbawa arus sungai Cisokan yang meluap.

“Yang saya terima informasinya begitu, tapi kita akan menuju lokasi sungai meluap, datanya akan ada,” katanya.

Kapolsek Agrabinta AKP Ipid Saputra Sip mengatakan perkembangan bencana alam banjir dan longsor. Terkini, situasi air sudah surut dan akses jalan yang terendam sudah bisa dilalui kendaraan. Hujan sudah reda, namun listrik belum menyala.

"Penanganan tanah longsor yang menutupi badan jalan masih menunggu alat berat dari Dinas PUPR Kabupaten Cianjur," kata Ipid.




Sumber: Ayobandung.com


Tuesday, September 22, 2020

Banjir Bandang Sukabumi 3 Orang Masih Dalam Pencarian

Sumber: Google

Tiga orang dinyatakan hilang terbawa arus banjir yang kuat, tim reaksi cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi masih terus melakukan pencarian. 

Lima desa yang terdampak banjir antara lain: Desa Pasawahan (Kampung Cibuntu), Desa Cisaat (Kampung Cipari), Desa Mekarsari (Kampung Lio dan Nyangkowek), dan Desa Bangbayang (Perum Setia Budi), Kelurahan Cicurug (Kampung Aspol).

Sedangkan di Kecamatan desan yang terdampak (Kampung Bojong Astana) dan Desa Kompa (Kampung Bantar). Pusdalops BNPB masih memonitor situasi pascabanjir bandang di tiga kecamatan terdampak. 

BPBD mencatat 20 orang mengalami luka-luka, sedangkan 210 keluarga mengungsi dari Kecamatan Cicurug. Hingga pukul 22.00 WIB tadi malam, petugas masih terus melakukan pendataan di tiga kecamatan terdampak.

Data sementara BPBD Sukabumi mengidentifikasi kerugian di tiga kecamatan ini antara lain, rumah rusak berat 6 unit, rusak sedang 3, sedangkan rumah terdampak 306 unit. Sarana publik yang terdampak antara lain jembatan rusak berat 10 unit dan musala terendam 1 unit. 

Masyarakat dihimbau selalu waspada terhadap potensi bahaya hidrometeorologi seperti angin kencang atau angin puting beliung, banjir, banjir bandang dan tanah longsor.

Angin puting beliung biasanya terjadi saat pergantian musim, dari musim hujan ke musim kemarau atau sebaliknya.





Sumber: AyoBandung.com


Daftar Daerah Berpotensi Hujan Dan Petir Dari 22-24 September

Sumber: google

21 september 2020 terjadi banjir bandang di wilayah Kabupaten Bogor dan Sukabumi. Penyebab banjir terjadi karena  intensitas hujan yang tinggi hingga 110 mm dalam periode 4 jam (15.00-19.00 wib) teramati di Citeko. 

 Tony Agus Wijaya, Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung mengatakan hujan lebat dipicu oleh kondisi atmosfer yang labil dan diperkuat dengan adanya fenomena gelombang Rossby ekuatorial serta adanya daerah pertemuan angin  (konvergensi). 

"Kombinasi dari ketiga fenomena atmosfer ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar Jawa Barat," ujar Tony kepada wartawan, Selasa (22/9).

BMKG telah mengeluarkan informasi peringatan dini cuaca ekstrem skala waktu 3 jam-an untuk wilayah Jawa Barat  sebelum terjadinya banjir bandang pada tanggal 21 September 2020 sebanyak 5 kali mulai dari jam 13.45 wib hingga 22.50 wib. 

BMKG telah mengeluarkan informasi prakiraan awal musim hujan tahun 2020. Yakni, diprediksikan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia akan memasuki periode awal musim hujan mulai akhir bulan Oktober-November 2020.

Selama bulan September-Oktober ini, kata dia, periode peralihan musim (pancaroba) dari kemarau ke penghujan masih berlangsung di beberapa wilayah Indonesia. Sehingga, kondisi hujan tidak merata dapat terjadi dengan intensitas sedang hingga lebat dalam durasi singkat.

"Pada masa peralihan musim ini, perlu diwaspadai potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat dalam durasi singkat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, angin puting beliung, bahkan fenomena hujan es," katanya.

BMKG memprediksikan dalam periode sepekan kedepan, hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir berpotensi terjadi beberapa di wilayah salah satunya Jabar.

Daerah lainnya yang berpotensi hujan lebat disertai petir pada periode 22-24 September 2020 :

- Aceh,

- Sumatera Utara,

- Sumatera Barat, 

- Riau, 

- Jambi,

- Sumatera Selatan,

- Lampung,

- Jawa Barat,

- Jawa Tengah,

- Jawa Timur,

- Kalimantan Barat, 

- Kalimantan Tengah, 

- Kalimantan Timur, 

- Kalimantan Selatan,

- Kalimantan Utara, 

- Sulawesi Utara,

- Gorontalo, 

- Sulawesi Tengah,

- Sulawesi Barat,

- Sulawesi Selatan,

- Maluku, 

- Maluku Utara, 

- Papua Barat, dan

- Papua.


Periode 25-28 September 2020

- Aceh,

- Sumatera Utara,

- Sumatera Barat, 

- Riau, 

- Jambi,  

- Sumatera Selatan, 

- Bengkulu, 

- Kep. Bangka Belitung,

- Lampung,

- Banten,

- Jawa Barat, 

- Jawa Tengah,

- Kalimantan Barat, 

- Kalimantan Tengah, 

- Kalimantan Timur ,

- Kalimantan Utara,

- Sulawesi Utara, 

- Gorontalo, 

- Sulawesi Tengah, 

- Sulawesi Barat,

- Sulawesi Selatan,

- Sulawesi Tenggara,

- Maluku, 

- Maluku Utara, 

- Papua Barat, dan

- Papua.

Masyarakat dihimbau untuk lebih waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem (puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir, hujan es, dll). Serta, dampak yang dapat ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin.





Sumber: Ayobandung.com