Cinta adalah anugrah teridah
yang tuhan berikan, sesuai fitrahnya cinta membuat ketertarikan antara lawan
jenis.
Sebagai manusia kita bisa
memilih untuk jatuh cinta kepada siapa, juga ingin mencintai siapa. Tapi
sebagai manusia kita ga pernah tau mana cinta yang terbaik untuk diri kita,
saat kita jatuh cinta semua terlihat baik, bahkan terkadang toleransi mudah
tercipta, antara kita dan orang yang kita cintai. Contohnya, dengan menerima
kekurangan orang yang kita cintai walaupun kekurangnya adalah hal yang paling
tidak kita sukai.
Seperti kalimat di atas cinta
memang anugerah tapi kamu harus tau, tidak semua cinta itu memiliki anugerah
dari sang maha cinta.
Bagaimana cinta yang memiliki
anugerah dari tuhan?
Sebelumnya kamu harus tau apa
itu anugerah, anugerah adalah sebuah pemberian, jadi jika kamu jatuh cinta itu
adalah sebuah pemberian dari sang maha cinta.
Yah itu memang benar tapi
apakah benar cinta mu itu anugerah dari tuhan sang maha cinta??
Cinta memang luar biasa,
seperti memiliki magicnya sendiri, mampu membuat yang gelap menjadi terang
membuat yang terang menjadi gelap, membelokan pendirian, mengubah seseorang
bahkan menelan korban.
Tentang cinta memang tak pernah
sederhana, jika kamu mencintai hal yang seharusnya tidak kamu cintai, cinta
menjadi rumit ketika kamu memaksakan kehendaknya, cinta menjadi pelik ketika
kamu sudah semakin terobsesi kedalamnya.
Cinta itu indah apabila kamu
tau cara menyetirnya, tau cara menjalankannya dan tau cara menyampaikannya.
Jika sebelumnya kamu terluka
karena cinta, itu berarti cinta yang kamu jalani bukan anugerah yang diberikan
sang maha cinta, mungkin awalnya memang anugerah, namun kamu sudah melapauinya,
kamu lupa dengan segala batasannya karena cinta sudah semakin membesar dengan
segala obsesinya, sehingga membuat petaka untuk dirimu sendiri.
“ingatlah
jangan pernah menuhankan hati, dan perasaan mu karena akan dengan mudah
menjerumuskan mu”
Yang dimaksudkan dengan
menuhankan perasaan adalah di mana kamu selalu mengikuti hati mu, kamu harus
tau hati itu lembut, tapi juga luas, sangat luas hingga dunia dan akhirat mampu
masuk kedalamnya.
Jika dunia dan akhirat mampu
masuk kedalamnya, maka tidak salah jika hati itu sangat muda terbawa suasana,
tersihir dengan keadaan, jika hati mu sudah kau jadikan tuhan pada dirimu,
makan siaplah untuk terus terobang abing dengan kedaan, tertipu dan menjadi
lemah karenanya.
Kamu boleh , mengikuti kata
hati tapi ingat semua harus setara dengan pemikiran dan juga aturan yang dibuat
dengan sebaik-baiknya, semua harus seimbang.
Contoh kecil, menuhankan
perasaan mu yang berujung menjerumuskan mu..
“kamu
melihat teman mu memakan makanan pedas, sehingga membuat kamu ingin ikut juga
memakannya, perasaan mu terus menginginkan itu, padahala kamu tau dan sudah
berfikir, jika kamu ikut memakan itu kamu akan sakit perut, mengingat kamu
memiliki penyakit maag yang cukup kronis, karena mengikuti perasaan mu kamu pun
ikut memakan makanan serupa, tak lama akhirnya apa yang kamu fikirkan terjadi,
kamu jatuh sakit, itu celaka bukan andai kamu menyeimbangkan hati dan fikiran
mu maka kamu dapat megindari hal tersebut”
Itu Cuma contoh kecil, dari
menuhankan hati tapi dari situ seharusnya kita bisa tau kalo mengikuti kata
hati, perasaan itu tidak selalu benar, karena hati itu sifatnya lembut, mudah
tersentuh, kenapa banyak orang yang mudah tertipu, terutama masalah cinta,
karena merekalah orang-orang yang menuhankan perasaan, hati mereka, ketika hati
mereka tersentuh mereka mengikutinya, terabawa kedalamnya dan terhanyut dalam
lika liku hatinya.
Ketika kamu jatuh cinta,
tentunya peran pertama yang terpenting adalah hati mu, mata mu sudah tidak akan
meiliki fingsi 100% lagi, fikiran mu tidak akan begitu berpengaruh, malah kamu
bisa membuat fikiran mu mengikuti hati mu, hati mu mulai menaklukan semua yang
ada pada dirimu, dari fikiran, mata mu, dan semuanya…
Kamu hanya akan mengikuti kata
hati mu, cintamulah yang paling benar, hati mu akan membenarkan semua cinta
yang kamu rasakan. Padahal cinta itu belum tau akhirnya, tidak jelas
kepastiannya..
Mengapa??...” Karena kamu jatuh
cinta sebelum waktunya, kamu tau mencintai hal yang belum jelas nantinya hanya
akan membuat dirimu terbakar secara perlahan, mungkin sekilas indah tapi
percayalah cinta yang salah dikit demi sedikit akan membakar mu, membuat mu
menjadi abu secara peralahan.
Bahagia yang kamu rasakan hanya
sekian persen dari kehawatiran, kegelisahan yang akan kamu rasakan.
“Seseorang
yang jatuh cinta kepada mahluk sebelum waktunya sama halnya dengan jatuh dan
terjerumus masuk kedalam jeruji besi, ia akan menelan segala perasaan sendirian
mengenyam harapan yang tak berkepastian, padahal jodoh, rezeki, maut itu semua
perihal yang sudah di tuliskan, tak perlu berlelah-lelah menggalalukanyang
sudah allah tetapkan, tugas kita hanyalah berd’oa dan berikhtiar, berihtiar
dengan memperbanyak ilmu agar kelak kamu memiliki perbekalan”
(Qur’aners)
Jika saat ini kamu memiliki
cinta di dada mu, biarkan cinta itu tetap ada, namun kamu haru mulai belajar
untuk mengarahkan hati mu agar tidak menjadi tuhan untuk dirimu sendiri.
Mulailah menyerahkan semuanya
kepada sang maha cinta, serahkan hatimu, dirimu kepada sang maha cinta, agar
tidak tersisa untuk cinta mu itu, kelak jika cinta itu ditakdirkan untuk mu,
maka sang maha cinta akan mengembalikan cinta itu, sungguh Allah sang maha
cinta terbaik, ketika kau memilih menitipkan semuanya kepadanya maka akan mudah
langkah mu, maka akan dipastikan kau mendapatkan cinta sebaik-baiknya cinta,
yang diberi anugerah olehnya yang tiada tandingannya.
Biarlah cinta yang ada pada dada mu, jangan
berusaha melupakan atau berjuang mendapatkannya, lalu mulailah diam dan ikhlaskan sampaikan
cinta mu kepada sang maha cinta, jika cinta itu memang baik untuk mu percayalah
sang maha cinta tidak mungkin tidak memberikannya. Karena jika kamu benar-benar mencintai perjuangan yang sesunggahnya adalah dengan menitipkannya kepada sang maha cinta, lalu memperbaiki diri dengan sebaik-baiknya sampai waktunya tiba.
Ingatlah sebelum kamu memilh
mencintai, hal yang harus kamu lakukan adalah mencintai sang maha cinta, dan
diri mu sendiri, setelah itu baru jika ada sisa berikan cinta untuk seseorang
yang kamu rasa pantas mendapatkan cinta mu.
Mulai lah memantaskan jika
ingin mendapatkan cinta yang di anugerahi sang maha cinta, mulailah dengan
mencintai sang maha cinta dan dirimu sendiri.