Sumber: Google |
Seiring perkembangan zaman yang diiringi dengan perkembangan teknologi memudahkan manusia untuk beraktifitas melihat berita dan mencari berbagai informasi .
Pada zaman dulu muntuk menjalin komunikasi setiap orang harus berinteraksi secara langsung atau tatap muka, agar respon komunikasi secara timbal balik.
Namun seiring perkembangan zaman sejak adanya smartphone canggih, untuk melakukan kegiatan komunikasi menjadi sangat mudah untuk lakukan, komunikasi bisa dilakukan secara langsung tanpa terhambat oleh ruang jarak dan waktu.
Hingga kini smartphone tidak pernah terlepas dari genggaman, sehingga dapat memberian efek buruk jika tidak bijak dalam menggunakanannya. Terlebih hari ini kita berada di era post truth, ketika kebenaran dapat dikalahkan oleh keyakinan pribadi dan opini publik yang dibangun tanpa memerdulikan apakah itu benar atau malah sebaliknya.
Namun yang menjadi permasalah kali ini, kita bisa lihat banyak informasi yang secara langsung dikonsumsi masyarakat secara tanpa mengetahui kebenaranya.Yang lebih bahayanya lagi, orang yang menyerap informasi secara instan tersebut malah memperkuat opini yang belum tentu diketahui kebenaranya.
Meningkatkan budaya literasi sebagai salah satu upaya untuk mencegah dari ancaman di balik era pos truh menjadi salah satu senjata utama, khususnya dalam bidang literasi digital. Dengan cara mengerti dan memahami informasi yang didapat mulai dari sumber, isi, penanggung jawab dan mengetahui secara tepat hal-hal yang dilarang dalam dunia kepenulisan kita bisa lebih memilih dan memilah informasi yang salah dan benar, serta belum terbukti kebenaranya.
Di sisi lain dengan meningkatkan budaya literasi dapat memperluas cakrawala pengetahuan kita sehingga kita dapat menalaah isu dengan berbagai sudut pandang disertai referensi yang mempuni untuk di berikan kepada khalayak publik.
Sumber: Ayobandung.com
0 comments:
Post a Comment